Minggu-minggu pertama paska kelahiran memang masa yang paling melelahkan untuk Mommy. Iya, kan, Mom? Belum lagi kalau bayinya tipe bayi yang hanya bisa tidur kalau digendong dan digoyang-goyang. Duh, padahal Mommy sendiri pun butuh tidur dan beristirahat. Syukurlah ada begitu banyak alat bantu yang bisa digunakan untuk menidurkan si kecil, salah satunya baby bouncer, kursi goyang khusus bayi.

Prinsip kerja baby bouncer meniru kondisi di dalam rahim Mommy, di mana janin seolah diayun dan digoyang terus-menerus. Itulah sebabnya, ketika bayi lahir, ia senang sekali digendong atau dipeluk sambil diayun ringan. Baby bouncer bisa menjadi alat bantu, misal ketika bayi menangis dan ingin diayun, sementara Mommy tidak bisa memenuhi keinginan tersebut (entah karena sedang capek, mengerjakan pekerjaan lain, dsb).

Memang, sih, ada pro dan kontra mengenai penggunaan baby bouncer ini. Cukup banyak kejadian bayi cedera saat berada di baby bouncer, seperti bayi jatuh dari bouncer atau bahkan terguling bersama bouncer-nya. Kok, bisa? Biasanya hal ini disebabkan karena kurangnya pengawasan orangtua atau pengasuh ketika bayi berada di dalam bouncer. Mereka merasa bayi akan aman-aman saja di dalam bouncer, sehingga merasa pede meninggalkan bayi untuk mengerjakan hal lain.

Seperti halnya peralatan bayi yang lain, ada sejumlah persyaratan keamanan yang harus dipenuhi oleh baby bouncer. Dan persyaratan ini tak boleh diabaikan, ya, Moms. Jangan tergiur sekadar harga murah. Ini dia beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
1. Pilih bouncer dengan penyangga yang kokoh dan stabil. Mommy bisa mengeceknya dengan cara meletakkannya di lantai. Pastikan bouncer tidak mudah bergeser ketika disetel mode goyangkan atau getar.
2. Bouncer yang baik memiliki alas lebih lebar daripada bagian atasnya. Pilih bagian alas yang dilapisi dengan karet sehingga tidak mudah tergelincir.
3. Perhatikan jangan sampai terdapat celah kecil yang dapat membuat jari bayi terjepit.
4. Wajib ada tiga titik kunci yang berfungsi untuk mencegah bayi terjatuh, yaitu dua di bagian pinggang dan satu di bagian bawah (di antara selangkangan). Beberapa bouncer bahkan ada yang memiliki lima titik kunci, termasuk di bagian bahu.
5. Pastikan tempat duduk bouncer nyaman untuk bayi, memiliki lapisan yang cukup empuk dan bisa diatur kemiringannya.
6. Beberapa feature ekstra bisa jadi pilihan, misalnya mainan gantung di atas bouncer, motor penggerak yang bisa membuat bouncer bergetar, atau pemutar musik.

Setelah memilih bouncer yang aman untuk bayi, ini dia beberapa tip menggunakannya:
1. Jangan terlalu lama membiarkan bayi di atas bouncer. Bila ia sudah tertidur cukup nyenyak, segera pindahkan bayi ke boksnya.
2. Letakkan bouncer di lantai atau permukaan datar. Hindari meletakkan bouncer di atas permukaan yang sempit (seperti meja) atau empuk (tempat tidur).
3. Jangan gunakan bouncer bila bayi sudah mulai bisa berguling, atau ketika usianya 3 bulan. Umumnya, bouncer hanya bisa digunakan sejak bulan pertama hingga bayi maksimal berusia 6 bulan, atau ketika beratnya mencapai 12 kg.
4. Dan yang paling penting, jangan pernah meninggalkan bayi di bouncer tanpa pengawasan.

Klik disini untuk melihat Koleksi Baby Bouncer.