Tips mendapatkan Bayi Kembar

1. Sejarah keluarga
Apakah keluarga Mommy mempunyai sejarah memiliki bayi kembar? Misalnya, Ibu, saudara kandung, tante, paman, ataupun sepupu dengan kelahiran kembar? Jika ia maka kemungkinan dapat melahirkan pasangan kembar akan semakin besar tanpa perlu usaha lebih keras. Bahkan pasangan kembar bisa terjadi secara turun-temurun. Jika ibu atau garis ibu ke atas memiliki sejarah kelahiran kembar, maka sebenarnya Mommy mempunyai gen yang cenderung hiperovulasi (pelepasan sel telur secara berlebihan yang meningkatkan probabilita hamil dengan anak kembar)

2. Tambah berat badan
Dalam penelitian yang dimuat oleh American College of Obstetrics and Gynecology, menunjukkan korelasi antara kemungkinan kelahiran kembar dengan naiknya kasus obesitas. Dikatakan bahwa ibu dengan BMI (Body Mass Index) lebih dari 30 akan meiliki peluang lebih besar untuk mengandung bayi kembar. Tetapi ini hanya terjadi pada pasangan dengan sejarah kelahiran kembar. Dan wanita dengan berat di atas rata-rata juga memiliki kecenderungan mengandung bayi kembar.

3. Hamil di usia Tua
Wanita yang berusia lebih tua biasanya memiliki kecenderungan besar untuk memiliki bayi kembar dibanding wanita yang lebih muda. Kemungkinan hal ini terjadi sebagai akibat ovulasi yang semakin cepat mengikuti umur biologis yang bergerak makin cepat. Penelitian menyebutkan 17 persen ibu diatas usia 45 tahun berpeluang untuk mengandung bayi kembar. Pada umur 50 maka peluangnya akan menjadi 1 banding 9. Tetapi mengandung pada usia tua juga meningkatkan resiko, termasuk keguguran dan meningkatnya kadar gula selama kehamilan. Selain itu juga terdapat kemungkinan bayi mengalami kelainan kromosom.

4. Makin banyak kembar
Apabila Mommy mengandung bayi kembar, maka pada kehamilan berikut peluang mengandung bayi kembar juga akan semakin besar. Seorang ibu yang memiliki bayi kembar maka kemungkinan mengandung kembar pada kehamilan berikutnya menjadi 4 kali lebih besar.

5. Diet susu dan ubi
Walau belum terbukti secara medis, diketahui bahwa jenis ubi-ubian seperti kentang dan ubi mengandung senyawa yang bisa memicu hiperovulasi. Pada penelitian tahun 2006, wanita ang mengkonsumsi susu lebih banyak, akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mengandung anak kembar.

6. Ke Dokter Spesialis Kesuburan
Dengan semakin pesatnya perkembangan Teknologi reproduksi, kemungkinan untuk kelahiran kembarpun menjadi lebih tinggi. Beberapa obat tertentu bisa menstimulasi ovulasi, bahkan kehamilan kembar pun dapat dilakukan menggunakan teknologi bayi tabung. Selain mencangkokkan embrio pada ibu cara ini juga mempertinggi jumlah calon bayi nantinya. Walaupun tidak ada yang dapat memberi kepastian, tetapi paling tidak membantu memberi solusi yang lebih baik.

7. Keluarga besar
Semakin banyak anak yang Mommy miliki maka semakin besar pula Mommy memiliki kemungkinan untuk hamil bayi kembar. Walapun begitu, tidak ada satu orang pun yang mengetahui dibutuhkan berapa kali hamil agar ibu bisa mengandung bayi kembar. 

8. Mengandung saat menyusui
Beberapa orang beranggapan wanita tidak bisa hamil pada saat masa menyusui, tapi proses laktasi menjaga ibu agar tetap berovulasi dan mengalami menstruasi. Beberapa peneliti mengatakan kemungkinan kehamilan kembar meningkat pada saat masa menyusui.

9. Mengandung saat menggunakan kontrasepsi pil
Pengaturan kehamilan menggunakan pil memiliki tingkat akurasi sebesar 99,9%. Tetapi 0,01% adalah kemungkinan kehamilan kembar. Beberapa kehamilan pada saat ibu mengkonsumsi pil kontrasepsi terjadi akibat kurangnya konsistensi ketika mengkonsumsi pil, sehingga hal tersebut memicu perilaku hormon yang berubah-ubah yang bisa mengakibatkan hiperovulasi.

10. Mengharapkan Keberuntungan
Apabila Mommy merasa tidak memiliki salah satu kriteria di atas, jangan takut! Kembar identik adalah sesuatu yang misterius. Tidak ada satu orang yang mampu memprediksikan hal tersebut. 

Selamat mencoba! :)